Kisah Malaikat Raqib pencatat amal baik manuisa

TABIRDAKWAH - Asslam untuk para pengunjung dan untuk kita semua, pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan memberikan Kisah menarik, cerita Islami yang banyak sekali hikmah dan pesan yang bisa kita ambil, yaitu tentang Kisah Malaikat Raqib pencatat amal baik manuisa, ada yang menulisakan malaikat Rokib , ada uga yang menuliskan Malaikat Rakib , namun yang paling tepat adalah malaikat Roqib

Kisah atau cerita ini kit ambil dari beberapa sumber terpercaya yang dapat dijadikan rujukan untuk disampaiakn ( dishare ) kepada orang lain, entah nasehat untuk anak2 atau orang tua atau siapapun, dan bisa dijadikan sebagai bahan bacaan yang menggugah jiwa kita semua, juga bisa untuk bahan dakwah , khotbah jum`at, atau untuk makalah dan yang lainnya

Kisah Malaikat Raqib pencatat amal baik manuisa



Kisah Malaikat Raqib Lengkap

Malaikat Roqib dalam Al-Qur`an

Raqib adalah nama malaikat yang menulis segala amalan kebaikan kita. Malaikat Raqib biasanya bersama dikaitkan bersama malaikat Atid. Contoh ketika kita melakukan salat,maka akan dicatat malaikat Raqib.

Sebenarnya tidak ada penjelasan lebih lanjut dari Al Qur’an atau hadits yang menyatakan bahwa nama malaikat ini bernama Raqib, hanya Kirâman Kâtibîn saja yang disebutkan di dalam surah Qaaf, Al Infithaar dan Az-Zukhruf.


Tugas Malaikat Raqib

Tugas utama Malaikat Raqib dari Allah cuma satu: mencatat kelakuan baik serta kelakuan jahat kita. Mereka sangat jujur dan tak pernah bermaksiat kepada Allah. Mencatat apa adanya. Baik ya baik, buruk tetap buruk. Mereka tidak ditugaskan untuk mengolah, menganalisis, menyimpulkan apalagi menjatuhkan vonis sebagaimana intelijen kampung yang seringkali bias atas nama kepentingan.


Mereka hanya menyetor data. Soal keputusannya, semata di tangan Allah SWT.
Malaikat Raqib bertugas hanya mencatat yang baik-baik saja dari kita, sedang Malaikat ‘Atid sebaliknya, cuma mencatat yang buruk-buruk. Keduanya dikenal sangat jujur, tulus dalam bertugas serta sungguh jauh dari pamrih. Singgasana mereka di surga tetapi prajuritnya sungguh tak terhitung.


Tak ada sepotong nyawa pun yang tidak memiliki buku stambuk dan buku induk pencatatan amal kita. Semuanya serba lengkap dengan superkomputer yang teramat canggih. Pada waktunya, kepada kita akan dipertunjukkan catatan-catatan serta jejak rekam kita selama menjadi penghuni di alam yang serba cepat ini.
Kini kalau kita berhitung secara jujur, manakah di antara dua malaikat itu yang paling sering menuangkan catatannya untuk kita. Tampaknya tanpa dikomando telunjuk ini akan mengarah kepada Malaikat ‘Atid. Kalau dihitung-hitung pula, maka secara logika Malaikat ‘Atid akan jauh lebih aktif membuat catatan dibanding Malaikat Raqib yang mungkin hanya tersenyum dan geleng-geleng karena tak terlalu banyak amal yang bisa dimasukkan dalam Buku Induk.

Padahal bila manusia berniat baik saja sudah akan dicatat oleh malaikat Raqib satu kebaikan, bila manusia melaksanakan niat kebaikan itu maka malaikat Roqib akan mencatat nya dengan berlipat kebaikan.

Ketika manusia berniat berbuat kesalahan maka malaikat Atid belum akan mencatat nya. Bila manusia melaksanakan kejahatan baru Malaikat Atid akan mencatat kejahatan nya tersebut. Tapi kadang kejahatan timbul dari niat yang baik. Dan bila timbul niat buruk pun bila tidak dilaksanakan, malaikat Artis tidak akan mencatat.


Tumpukan dosa-dosa akan terus menjadi daftar pertama Buku Induk Malaikat ‘Atid dalam setiap pergantian tahun karena Allah sudah menyediakan buku baru bagi timbunan dosa yang tak terhitung ini. Kalau tidak karena Allah Mahakuasa menjadikan Malaikai ‘Atid memiliki daya juang yang luar biasa, boleh jadi beliau akan merasa bosan dan protes kepada anak Adam. Tapi, begitulah tugas mulia kedua malaikat al-muqorrobin ini. Mereka tidak pernah protes apalagi menyatakan keberatannya sebagaimana pernah dilakukan Iblis.

Baca Juga: Nama Bayi Laki Laki Islami Modern Terbaru


Sifat Malaikat Roqib

Seperti halnya kita, malaikat juga memiliki sifat yang memiliki ciri bagi mereka. Malaikat memiliki keistimewaan-keistimewaan yang merupakan sifat-sifatnya sebagai berikut:
1. Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan dari cahaya (nur).
Rasulullah bersabda : “Malaikat itu diciptakan dari cahaya (nur), jin diciptakan dari nyala api, dan Adam (manusia) diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepadamu (tanah liat).” (H.R. Muslim)


2. Malaikat adalah makhluk yang selalu patuh kepada Allah.
Allah berfirman: “… yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S At-Tahrim : 6 )


3. Malaikat tidak berjenis kelamin laki-laki, perempuan, juga tidak waria


4. Malaikat diberi kemampuan menjelma menjadi bentuk bermacam-macam atas seizin Allah


5. Malaikat sanggup melaksanakan tugas seberat apapun tanpa mengeluh, bahkan selalu bertasbih kepada-Nya Firman Allah: “Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih. Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang.” {Q.S Al-Anbiya’ :19-20}


6. Malaikat dapat menempuh jarak berapapun jauhnya dalam waktu yang singkat.
Dalam hadits di atas disebutkan bahwa Malaikat Raqib memiliki sayap dengan berbagai warna. Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah ‘Azza wa Jalla dan memberitahukan bentuk Jibril ‘alaihissalaam yang mempunyai enam ratus sayap, setiap sayap menutup ufuk. Kita tidak perlu mempersoalkan bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat melihat enam ratus sayap dan bagaimana pula cara beliau menghitungnya? Padahal satu sayap saja dapat menutupi ufuk? Kita jawab: “Selagi hadits tersebut shahih dan para ulama menshahihkan sanadnya maka kita tidak membahas mengenai kaifiyat (bagaimananya), karena Allah Maha Kuasa untuk memperlihatkan kepada Nabi-Nya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hal-hal yang tidak dapat dibayangkan dan dicerna oleh akal fikiran.”


Allah ta’ala menceritakan bahwa sayap yang dimiliki malaikat memiliki jumlah bilangan yang berbeda-beda. “Segala puji bagi Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Faathir: 1)


Sifat malaikat yang lain adalah terkadang malaikat itu -dengan kekuasaan Allah- bisa berubah bentuk menjadi manusia, sebagaimana yang terjadi pada Jibril saat Allah mengutusnya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengajarkan pada manusia apa itu Islam, Iman dan Ihsan. Demikian juga dengan para malaikat yang diutus oleh Allah kepada Ibrahim dan Luth ‘alaihimassalaam, mereka semua datang dalam bentuk manusia. Para malaikat adalah hamba-hamba Allah yang senantiasa mentaati apa yang diperintahkan oleh Allah dan tidak pernah mendurhakai Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Malaikat adalah makhluk ciptaan Allh Swt, diciptkan dari cahaya dan senantiasa taat, patuh terhadap segala perintah Allah. Jumlah malaikat banyak sekali. Tidak terhitung dengan bilangan. Namun ada sepuluh yang wajib kita ketahui, yakni malaikat Jibril, Mikail, Izril, Israfil, Munkar, Nakir, Rakib, Atid, Malik dan Ridwan.


Bentuk / Wujud Malaikat Roqib

Mereka tidak memiliki fisik seperti manusia tetapi atas izin Allah ia dapat menyeupai manusia. Dengan mengimani malaikat-malaikat serta memahami fungsi dan tugasnya, manusia harus berhati-hati bertindak dan berucap dalam kehidupan sehari-hari, agar di kemudian hari akibat amal perbuatan kita yang saleh yang dicatat oleh para malaikat akan menempatkan kita ke dalam surga. Tetapi sebaliknya, Malaikat Izrail akan mencabut nyawa manusia dengan keras jika amal perbuatan di dunia lebih banyak jahatnya ketimbang perbutan baiknya.


Dalil dan Hadis Tentang Malaikat Rokib

Sebagian ulama menjelaskan bahwa diantara malaikat ada yang benama Raqib dan ‘Atid. Allah Ta’ala berfirman : “Maa yalfizhu min qaulin illaa laday Hi raqiibun ‘atiidun” yang artinya ” Tidak suatu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf : 18)
Malaikat yang bertugas mencatat segala ucapan dan amal perbuatan buruk manusia. Tentang keberadaan malaikat Raqib dan Atid ini diterangkan oleh Allah SWT “ Tiada suatu yang diucapkan manusia, melainkan didekatnya ada (yang mencatatnya, yakni) Raqib dan Atid.” (QS. Qaf : 18).


Namun demikian pendapat ini tidak benar, wallaHu a’lam. Keduanya hanya sifat bagi dua malaikat yang mencatat perbuatan hamba. Makna Raqib dan ‘Atid ialah dua malaikat yang hadir, menyaksikan di dekat hamba, bukan dua nama dari dua malaikat (al Bidaayah wan Nihaayah I/35-49)


Dari Anas r.a., dari Nabi s.a.w., sabdanya: “Sesungguhnya Allah telah menugaskan dua Malaikat untuk menulis segala apa yang dilakukan atau dituturkan oleh seseorang hamba-Nya (satu di sebelah kanannya dan yang satu lagi di sebelah kirinya); kemudian apabila orang itu mati – maka Tuhan perintahkan kedua Malaikat itu dengan firman-Nya: “Hendaklah kamu berdua tinggal tetap di kubur hamba-Ku itu serta hendaklah kamu mengucap tasbih, tahmid dan takbir hingga ke hari qiamat dan hendaklah kamu menulis pahalanya untuk hamba-Ku itu.” (Abu al-Syeikh dan Tabarani)
Baca Juga: Dosa Fitnah ( Mengfitnah ) Yang Sangat Mengerikan
Dalam hadits shahih yang lain Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda : “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api dan Adam diciptakan dari apa yang telah diciptakan kepada kalian” (HR. Muslim no. 2996, dari ‘Aisyah radhiyallaHu ‘anHa)

Hikamah Beriman Kepada Malaikat Rokib

Sebagai salah satu rukun iman, keyakinan adanya malaikat memiliki hikmah, diantaranya:
1. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia di banding makhluk lainya termasuk para malaikat, namun ibadah dan kesyukuran yang ditampilkan manusia tidak sebanding dengan ibadah dan kesyukuran yang ditunjukan oleh para malaikat. Dengan iman kepada para malaikat dan mengenali mereka secara benar, manusia akan sadar akan kelemahan dan kedurhakaanya kepada Allah swt
2. Manusia akan senantiasa merasa diawasi oleh Allah, sehingga tidak akan sewenang-wenang berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan tuntunan ajaran agama.
3. Senantiasa berusaha mengadakan hubungan dengan para malaikat dengan jalan mensucikan jiwa dan meningkatkan ibadah kepada Allah, sebab seorang akan sangat beruntung apabila termasuk golongan yang sering didoakan oleh para malaikat tidak pernah ditolak Tuhan.
4. Untuk menambah ketakwaan kepada Allah, sebab segala perbuatan dan tindak-tanduk yang dilakukan manusia tidak luput dari pengamatan Allah.
Terbaru: Kisah Malaikat Atid sang pencatat amal buruk manusia

Pandangan Kaum Materialis terhadap Malaikat

Kadang penulis yang berlatar belakang pendidikan sains beranggapan bila Malaikat ini disamakan dengan partikel positif dan partikel negatif. Partikel-partikel secara sains terbentuk dari tumbuhan-tumbuhan cahaya. Ya memang bila cahaya menumbuk sesuatu dengan energi cukup maka akan menghasilkan partikel-partikel baru. Kadang partikel positif kadang partikel negatif.

Dan para ilmuan bila menganalisa sesuatu itu biasanya dilihat dari jejak partikel atau atom yang menyusun nya. Kadang untuk mengetahui umur benda purbakala atau fosil, kadang untuk memprediksi asal usul alam semesta juga memakai jejak partikel yang ditemukan. Seperti mengira-ngira proses pembentukan alam semesta yang didapat dari menganalisa pergeseran cahaya merah

Ada partikel-partikel tertentu dalam sains yang akan tercipta berapa ribu tahun sekali, dan ada yang yang akan timbul pada dimensi keempat.

Penulis menganalogikan Malaikat Roqib adalah partikel positif yang terbentuk ketika kita melakukan kebaikan. Dan penulis menganalogikan Malaikat Atid adalah partikel negatif yang terbentuk bila kita melakukan perbuatan yang mengandung keburukan.

Partikel juga tidak terhitung jumlahnya. Jadi catatan kebaikan kita adalah seberapa banyak partikel positif yang terbentuk dari perbuatan kita. Dan penulis menganalogikan dengan catatan Malaikat Raqib. Dan catatan buruk dihitung dari berapa banyak partikel negatif yang terbentuk bila kita melakukan keburukan

Itu hanya pemikiran penulis boleh dipercaya boleh tidak. Penulis juga memohon ampun ke pada Allah atas pemikiran ini. Hanya Allah yang tahu kebenarannya

Barangkali Kisah lengkap tentang malaikat Roqib kita sudahi sampai di sini dulu, semoga ada manfaat dan hikmah yang bisa kita petik dari kisah tersebut

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel