Dunia Menangis Ketika Wafatnya Sayyidah Fatimah Putri Rosululloh Saw

Sayyidah Fatimah Azahra r.a adalah Putri yang sangat disayangi oleh baginda Rasulullah Nabi Muhammad Saw, Sayyidah juga salah satu wanita ( dari 4 wanita ) yang dijanjikan pertama kali masuk surga oleh ayahandanya Nabi Muhammad Saw, kenapa beliau dijanjikan masuk surga ?, banyak sekali sebabnya, diantaranya ia sangat sholehah berperan sebagi seorang istri dari sayyidina Ali Bin Abi Tholib.

Sampai suatu hari Sayyidina Ali bertanya kepada Rasulullah Nabi Muhammad, siapa yang akan dipilih Sayyidina Ali atau Sayyidah Fatimah? Maka Rasulullah Nabi Muhammad pun menjawab. Di dunia ini Sayyidah Fatimah adalah yang paling ia cintai, namun bagi Rasulullah, Sayyidina Ali lebih mulia dari Sayyidah Fatimah. Maka seorangpun Tidak boleh melukai fisik maupun perasaan Sayyidah Fatimah karena Rasulullah tidak akan rela



Tidak banyak orang yang mengetahui kewafatan dari sayyidah fatimah Az-zahra r.a ini, seluruh dunia menangis karena harus kehilangan seorang wanita yang sangat mulia, saat kewafatannya juga sangat tragis dan sangat menyedihkan sekali

Menurut buku Gold Profil Imam Ali ( penulis Syed M. Askari Jafari ) diceritakan bahwa " meskipun Imam Ali memutuskan untuk mengurung diri di rumah dan memilih untuk tidak ambil bagian dalam politik kekuasaan, namun rumah tunggalnya dibakar ketika istri tercintanya, Sayyidah Fatimah, putri Rasullulah, sedang berada di dalam"

Ini membuktikan bahwa politik kekuasaanlah yang menyebabkan kejadian ini, dan yang paling menyedihkan adalah orang yang mengaku beragama Islam sendiri yang melakukannya, Na`udzubillah min dzalik, putri Rasulullah nabi junjungan dan teladan orang Islam yang sangat disayanginya dianiyaya oleh orang yang mengaku Islam
Baca Juga: Keutamaan Shalat Tahajud Di 1/3 Malam
Di buku itu juga disebutkan bahwa " Tampaknya penyerbuan itu terjadi secara mendadak dan tak terduga, tak seorangpun siap siaga menghadapinya. akhir sebuah kekacauan yang mungkin lebih baik dibayangkan ketimbang diceritakan. Putri rasullah itu menderita luka serius, hingga akhirnya pingsan. sementara rumah itu diliputi oleh kepulan asap yang menyisakan trauma mendalam bagi anak-anaknya. Ketika Ali merawat istrinya yang terluka parah dan anak-anaknya yang hampir mati lemas, dia disergap dan diseret keluar rumahnya. Bahkan setelah peristiwa ini, warisan Fatimah dari ayahnya (falak) pun ikut disita ".
Baca Juga: Hukum Wanita Yang Tidak Berjilbab
Sangat menyedihkan sekali demi kekuasaan segala cara dihalalkan, sampai mendzalimi seorang wanita yang telah dijanjikan surga dan sangat disayangi Rasulullah baginda nabi, ya Allah

Selanjutnya dikisahkan lagi dalam buku tersebut bahwa " sekujur tubuh Sayyidah  Fatimah terluka parah, mentalnya terguncang. Hal ini menyebabkan kondisi tubuhnya semakin lemah dan terus melemah. Setelah beberapa hari menderita sakit, akhirnya Fatimah wafat pada tanggal 14 Jumadil awwal 11 Hijriyyah"
Terbaru: Kisah Abdullah Bin Umar Yang Baik Hati
Inilah kisah yang sangat memilukan bagi umat Islam, Andai ketika itu Nabi Muhammad Saw masih ada, maka tidak tahu apa yang akan terjadi pada orang yang mengaku Islam yang bertanggungjawab tentang hal ini, banyak yang mengaku sebagi orang Islam tapi malah menghancurkan Islam sendiri, dan ini terjadi sejak kewafatan Rosulullah Saw.

Ada buku lain yang menyebutkan wafatnya Sayyidah Fatimah RA karena perdarahan. Disebutkan Sayyidah Fatimah sedang mengandung putri ke tiga. Ya, yang kita tahu Sayyidah Fatimah hanya mempunyai dua orang putra yaitu Sayyidina Hasan dan Sayyidina Hussein. Kisah itu menyebutkan Sayyidah Fatimah mengendarai unta. Dan terjatuh,  karena sedang mengandung maka dia terluka dan menyebabkan perdarahan hebat.

Janin putri ketiganya tidak bisa diselamatkan, sehingga psikologis Sayyidah Fatimah juga terpukul ditambah lagi dengan perdarahan hebat yang menyebabkan kondisi Sayyidah Fatimah menurun. Akhirnya pulang ke Rahmatullah.

Sayyidah Fatimah meninggal dalam keadaan berbahagia, walaupun seluruh dunia menangis karena salah satu wanita terbaik dalam Islam telah berpulang. Ketika ayahanda menunjukkan tanda-tanda tidak berumur panjang lagi, Sayyidah Fatimah menangis tersedu-sedu. Rasulullah pun membisikkan sesuatu yang membuat Sayyidah Fatimah tersenyum lebar. Rasulullah berkata bahwa Sayyidah Fatimah adalah anggota keluarga pertama yang akan menyusul Rasulullah.  Sungguh Sayyidah Fatimah tidak bisa berpisah dari ayahandanya yang sangat ia cintaii

Sayyidah Fatimah meninggal pada usia antara 26  29 tahun menurut perhitungan kalender Hijriyah yaitu 6 bulan sesudah ditinggalkan ayahnya tercinta.

Apa yang menyebabkan dunia menangisi kepergian beliau? Yang pasti karena sifat-sifat utama Sayyidah Fatimah. Dari awal kelahirannya pun Sayyidah Fatimah adalah benih dari surga. Dikisahkan ketika itu Rasulullah Nabi Muhammad berusia 35 tahun, Rasulullah berkhalwat atau suka menyendiri untuk membersihkan jiwanya. Sampai sekitar empat puluh hari lamanya. ini membuar istrinya Khadijah bersedih. sementara Rasulullah kadang hanya pulang ke rumah bibinya yang kebetulan mempunyai nama uang sama yaitu Fatimah.

Rasulullah pun tak ingin Sayyidah Khadijah bersedih, ia pun mengirimkan kabar bila telah selesai urusannya, ia akan segera pulang. Tepat setelah empat puluh hari Rasulullah berkhalwat, malaikat datang menemuinya dan membawakan makanan dari surga. Makan dan minum lah makanan ini, lalu temuilah istrimu, maka kelak akan lahir anak dengan sifat-sifat penghuni surga. Lalu bergegas Rasulullah menemui istrinya Sayyidah Khadijah RA.

Tak lama kemudian, Sayyidah Khadijah mengandungputri bungsu mereka. Usia Sayyidah Khadijah saat itu sekitar 50 tahun. Sayyidah Fatimah lahir dengan kondisi keluarga yang terbatas, ini dikarenakan pemboikotan kaum muslimin oleh kaum kafir Quraisy. Tetapi ini yang membuat Sayyidah Fatimah menjadi perempuan yang kuat. Ketika umur sekitar 7 tahun, ibundanya meninggal dunia. Dan semenjak itu tugas rumah tangga diambil alih oleh Sayyidah Fatimah, sampai ia dijuluki ibu dari bapaknya, karena usia semuda itu ia yang merawat ayahandanya.

Kepergian ibundanya membuat ayahandanya sangat terpukul dan Sayyidah Fatimah lah yang merawat ayahnya ketika ayahnya banyak dilukai secara fisik oleh kaum kafir Quraisy.

Sampai akhirnya Sayyidah Fatimah dewasa, mungkin antara usia 18 hingga 22 tahun. Tiba saatnya Sayyidah Fatimah menikah dan Rasulullah sebenarnya sudah tahu isi hati Fatimah. Di Arab sendiri usia wanita menikah biasanya antara 9 - 14 tahun. Dan Sayyidah Fatimah batu menikah di tentan usia tersebut. Di ketahui pula Sayyidah Fatimah adalah wanita yang suci. Dan belum pernah mengalami menstruasi selama hidupnya.

Banyak pria yang melamar Sayyidah Fatimah, mengingat usianya juga sudah matang. Namun Rasulullah hanya menjawab menunggu ketetapan Allah. Dan pada akhirnya para sahabat Nabi mendesak Sayyidina Ali untuk melamar Sayyidah Fatimah. Sayyidina Ali merasa tidak pantas dan tidak mempunyai apapun untuk melamar Sayyidah Fatimah, tetapi karena dorongan dari banyak sahabat Nabi, maka ia memberanikan diri untuk melamar Sayyidah Fatimah.

Sampai di depan Rasulullah, lidah sayyidina Ali menjadi kelu, tidak bisa berkata apa-apa, sampai akhirnya Rasulullah sendiri yang menanyai maksud kedatangan Ali, apakah kedatangan mu kesini untuk melamar Sayyidah Fatimah? Sayyidina Ali hanya mengiyakan sambil terbata-bata. Dan Rasulullah menanyakan kepada Fatimah, bahwa Sayyidina Ali datang untuk melamar, apakah Fatimah setuju. Sayyidah t sangat malu dan ia hanya diam saja. Dan Rasulullah tahu bahwa diamnya seorang gadis berarti setuju.

Maka diadakanlah pernikahan sederhana dengan mas kawin baju besi pemberian Rasulullah kepada sayyidina Ali. Dan mereka berbulan madu selama 7 hari. Setelah menikah, Sayyidah Fatimah mengutarakan isi hatinya kepada sayyidina Ali. Tahukah kamu jika dari dulu aku hanya mencintai seorang lelaki? Mendengar itupun sayyidina Ali terkejut dan menanyakan kalau dia hanya mencintai seorang lelaki, kenapa mau menikah dengan sayyidina Ali? Karena lelaki itu adalah engkau sayyidina Ali.., mendengar hal itu sayyidina Ali sangat bahagia dan merasa sangat diterima. Ini yang menjadi kisah legenda yang agung, yaitu cinta rahasia, sampai setan pun tidak sempat mengetahui nya.

Rasulullah hanya berpesan kepada Sayyidah Fatimah, bahwa setelah menikah jangan minta aapapaun dari sayyidina Ali. Dan rupanya Sayyidah Fatimah selalu menuruti apesan ayahandanya. 




Marilah kita selalu bershalawat kepada Rasulullah agar selalu terjaga perasaan cinta pada Rasulullah. Semoga kita menjadi umatnya yang mendapat syafaat di Yaumil Akhir

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel