Kisah Aisyah binti Abu Bakar Istri Nabi Muhammad Saw Lengkap

Assalam untuk kita semuanya, dikesempatan yang baik ini kami ingin bagikan kisah menarik kisah Islami penggugah jiwa, yaitu tentang Istri nabi yang berakhlaq mulia dan terkenal sangat cerdas, yaitu tentang Aisyah binti Abu Bakar Istri Nabi Muhammad Saw Lengkap semoga dapat menjadi bacaan inspiratif khususnya untuk kaum hawa masakini banyak sekali hikmah yang bisa diambil

Hampir semua umat Islam sudah kenal dengan Istri nabi yang sangat cerdas dan pandai ini, ialah Aisyah putri dari Abu Bakar As sidiq, Abu Bakr As sidiq adalah kholifah ke 1 atau pengganti pertama pemimpin ummat Islam setelah Rasulullah wafat, kisah Aisyah ini sangat terkenal sekali sekarang setelah ada lagu viral Aisyah Istri Rasulullah Saw, dalam lagu tersebut menceritakan keromantisan Aisyah dengan baginda Rasulullah Saw, banyak orang yang penasaran dan ingin mengenal lebih dalam tentang Aisyah Ini. Ada juga organisasi masyarakat yang merupakan salah satu terbesar di Indonesia menamakan sayap wanita nya sebagai Aisyiyah, yang juga berarti pengikut Aisyah istri Rasulullah.

Maka penulis berinisiatif mencari referensi yang dapat dipercaya, dan selanjutnya disusun menjadi suatu kisah menarik dan inspiratif untuk dibaca oleh siapa saja, baik anak2 maupun orang dewasa sekalipun, baik perempuan muslimah maupun muslim yang ingin mengenal lebih jauh tenatang kisah ini, baiklah langsung saja kita baca bersama-sama


Kisah Aisyah binti Abu Bakar Lengkap


Mimpi Nabi Tentang Aisyah

Setelah kepergian Sayyidah Khadijah dan pamannya Abu Thalib, menjadi tahun-tahun yang sangat berat bagi Rasulullah, selama Rasulullah berdakwah, Sayyidah Khadijah adalah adalah pelipur lara, dan pamannya Abu Thalib adalah pelindung Rasulullah. Dua tahun tanpa mereka menjadi tahun kesedihan bagi Baginda Nabi.
 
Kemudian Allah SWT menghibur beliau dengan peristiwa isra mi'raj dan mimpi tiga malam berturut-turut melihat Aisyah Putri Abu Bakar yang usianya masih belia. Dalam kenabian, mimpi tiga kali berturut-turut adalah perintah atau Wahyu yang akan terbukti kebenarannya.

رأيتُك في المنام ثلاث ليال ، جاء بك الملك في سرقة من حرير، فيقول : هذه
امرأتك فأكشف عن وجهك فإذا أنت فيه، فأقول : إن يك هذا من عند الله يُمضه

Artinya adalah: “Aku melihatmu (Aisyah) dalam mimpiku selama tiga malam. Malaikat datang membawamu dengan mengenakan pakaian sutra putih. Malaikat itu berkata, ‘Ini adalah istrimu’. Lalu kusingkapkan penutup wajahmu, ternyata itu adalah dirimu. Aku bergumam, ‘Seandainya mimpi ini datangnya dari Allah, pasti Dia akan menjadikannya nyata’. (HR. Bukhari dan Muslim).
Jadi, Nabi menikahi Aisyah adalah perintah dari Allah Ta’ala.

Aisyah dinikahi Rasulullah saat berusia 9 (terhitung sejak Rasulullah bercampur dengan Aisyah) tahun dan rumah tangga yang suci ini berlangsung selama 9 tahun pula. Aisyah menuturkan,

تزوجني رسول الله صلى الله عليه وسلم لست سنين ، وبنى بي وأنا بنت تسع سنين

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku saat aku berusia 6 tahun dan berumah tangga bersamaku (menggauliku) saat aku berusia 9 tahun.” (Muttafaq’ alaihi).

Pernikahan Aisyah Dengan Rosululloh Saw

Umur Aisyah yang sangat dini menjadi polemik di masa kini. Karena orang-orang sekarang menimbang masa lalu dengan kaca mata masa kini.  Tetapi kenyataannya, pada masa dahulu, lazim bagi perempuan Arab menikah di usia muda. Mungkin sekitar 10- 15 tahun adalah usia lazim perempuan  Arab menikah. Padahal tiada satu pun orang-orang kafir Quraisy, Abu Jahal dkk., mencela pernikahan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengna
Aisyah. Kita ketahui orang-orang kafir Quraisy mengerahkan segala cara untuk menjatuhkan kedudukan Rasulullah, hingga fitnah yang di luar nalar pun akan mereka lakukan demi rusaknya imge Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di tengah manusia. Mereka menyebut beliau pendusta
dan tukang sihir setelah mereka sendiri menggelarinya al-amin. Artinya, nalar Abu Jahal dkk. tidak terpikir untuk mencela Rasulullah yang menikahi Aisyah yang masih sangat muda.

Salah satu hikmah dari pernikahan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Aisyah radhiallahu ‘anha adalah menghapus anggapan orang-orang terdahulu yang menjadi norma yang berlaku di antara mereka yaitu ketika seseorang sudah bersahabat dekat, maka status mereka layaknya saudara kandung dan berlaku hukum-hukum saudara kandung. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sahabat dekat. Ketika Rasulullah hendak menikahi Aisyah, Abu Bakar sempat mempertanyakannya, karena ia merasa apakah yang demikian dihalalkan.

عن عروة أن النبي صلى الله عليه وسلم خطب عائشة إلى أبي بكر فقال له أبو
بكر: إنما أنا أخوك، فقال: أنت أخي في دين الله وكتابه وهي لي حلال.

Dari Aurah, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dating kepada Abu Bakar untuk melamar Aisyah. Lalu Abu Bakar berkata, ‘Sesungguhnya aku ini saudaramu’. Nabi menjawab, ‘Iya, engkau saudaraku dalam agama Allah Allah dan Kitab-Nya dan ia (anak perempuanmu) itu halal bagiku’.”
(HR. Bukhari).

Rasulullah hendak memutus kesalahpahaman ini dan mengajarkan hukum yang benar yang berlaku hingga hari kiamat kelak.

Saat ibunda Aisyah radhiallahu ‘anhu berusia 18 tahun, di pangkuannya, sang suami tercinta wafat meninggalkannya untuk selamanya. Jangan Anda bayangkan Rasulullah meninggal dengan wajah yang terlihat tua. Beberapa riwayat mengatakan bahwa saat Rasulullah meninggal, rambut Rasulullah masih hitam semuanya. Tidak tampak uban putih pada kepala Rasulullah. Gigi Rasulullah masih utuh tanpa tanggal maupun berlubang. Jadi Rasulullah wafat di usia 63 tahun dalam perhitungan kalender Hijriyah atau sekitar 60 tahun dalam perhitungan kalender Masehi, Rasulullah masih terlihat muda dan bercahaya. Dan saat Aisyah berusia 65 tahun ia pun baru menyusul sang kekasih pujaan hati. Dengan demikian, selama 47 tahun Aisyah hidup sendiri tanpa suami.

Beliau dilahirkan 4 sampai 5 tahun setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus. Ayahnya seorang As-Shiddiq yang banyak menemani perjuangan dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibunya bernama Ummu Ruman bintu Amir bin Uwaimir.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi A’isyah di bulan syawal tahun 11 setelah kenabian. Dua tahun 5 bulan sebelum hijrah dan setahun setelah beliau menikahi Saudah. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, hlm. 471) Paraahli sejarah berbeda pendapat tentang usia Aisyah ketika menikah dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pendapat yang makruf, beliau menikah di usia 6 tahun, dan baru kumpul di usia 9 tahun. Sebagaiaman keterangan Aisyah sendiri tentang dirinya,

تَزَوَّجَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا بِنْتُ سِتِّ سِنِينَ ، وبنى بي وأنا بنت تسع سنين

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku ketika aku berusia 6 tahun. Dan beliau kumpul bersamaku ketika aku berusia 9 tahun. (HR. Bukhari 3894 & Muslim 1422)

Namun keterangan Siti A’isyah ini dipertanyakan. Karena beliau menyampaikan keterangan ini setelah di usia cukup tua dan ketika itu angka tahun kurang diperhatikan. Karena itulah ada sebagian ulama yang membandingkannya dengan usia Asma (saudari Aisyah). Ibnu Hajar menegaskan selisih usia Asma dengan A’isyah adalah 10 tahun lebih tua.

Sementara Abu Nuaim meriwayatkan bahwa usia Asma ketika hijrah ke Madinah 27 tahun. Artinya, ketika hijrah, Aisyah berusia 17 tahun.Adajuga yang mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menikahi Aisyah di usia 13 tahun, dan baru kumpul di usia lebih dari itu.

Keistimewaan Aisyah

Beliaulah satu-satunya istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dinikahi dalam kondisi masih gadis. (HR. Bukhari 5077). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi A’isyah di usia muda, atas perintah Allah melalui mimpi beliau. Dan mimpi nabi adalah wahyu.

A’isyah, wanita yang berakhlak mulia dan sangat cerdas. Sebagian ulama mengatakan, A’isyah adalah wanita yang paling paham tentang ajaran Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di seluruh dunia. Karena jasa besar A’isyah, kita bisa mengetahui banyak sunah di rumah tangga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau meriwayatkan sekitar 2210 hadis, 316 diantaranya terdapat dalam shahih Bukhari & Muslim.

Terkait A’isyah, Allah menurunkan firman-Nya disuratAn-Nur. Allah membersihkan nama baik Aisyah dari tuduhan orang munafik bahwa beliau telah selingkuh. A’isyah adalah wanita baik-baik yang tidak mungkin melakukan demikian. Anehnya, orang-orang syiah masih menuduh A’isyah sebagai zaniah (pezina) – wal’iyadzu billah – yang ini menunjukkan bahwa mereka kufur terhadapsuratAn-Nur.

Aisyah wafat pada tanggal 17 Ramadhan, tahun 57 H. ada yang mengatakan, tahun 58 H. dan jenazah beliau dimakamkan di Baqi’, yang sampai saat ini menjadi incaran orang syiah. Mereka menggali kuburan A’isyah dan ingin mereka rusak. Semoga Allah meridhai A’isyah dan menghancurkan makar syiah.

Nah, intulah Kisah Aisyah binti Abu Bakar Assidiq Istri Nabi Muhammad Saw Lengkap yang dapat kita sajikan untuk anda semua, semoga ada hikmah dan pelajaran yang dapat diambil, terimaksih sudah berkunjung

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel