Syarat Wajib Puasa Ramadhan Dan Dalilnya Lengkap Penjelasannya

TABIRDAKWAH - Assalam untuk semuanya, pada kesempatan ini kami ingin berbagi informasi menarik untuk kita semua sebagai Muslim dan Muslimat, yaitu mengenai syarat wajib puasa Ramadhan dan dalilnya. Sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadhan dan banyak hal yang perlu dipersiapkan. Salah satunya adalah mengetahui syarat wajib puasa Ramadhan



Syarat Wajib Puasa Ramadhan Dan Dalilnya


Sebentar lagi kita memasuki bulan puasa ( Romadhon ) bulan penuh ampunan dan penuh berkah, bulan suci yang dinantikan jutaan bahkan milyaran ummat Islam di seluruh penjuru dunia, lalu apa persiapan kita untuk menghadapinya ? salah satunya adalah ilmu yang mumpuni tentang syarat-syarat puasa romadon

Ketika akan melaksanakan puasa Ramadhan tak elok bila tidak mengetahui syarat dan wajib apa saja yang harua dilakukan, maka kami ingin bagikan info ini, untuk yang belum tahu maupun yang sudah pernah tahu tapi sekarang lupa, apa saja syarat wajib puasa ramadhan tersebut ? yuk mari kita baca penjelasan singkatnya

Syarat Wajib Puasa Ramadhan

Syarat wajib puasa ramadhan dan dalilnya ini kita ambil berdasarkan kitab safinah, yang terdiri dari 5 syarat wajib dan dalilnya berupa al-Quran dan untuk hadis disini tidak kita temukan, jadi dalil yang kita sajikan adalah dalil yang bersumber dari kitab suci al-Qur'an, yaitu

Syarat wajib puasa ramadhan ada 5 perkara, yaitu:

1. Islam.
2. Taklif (dibebankan untuk berpuasa).
3. Kuat berpuasa.
4. Sehat.
5. Iqamah (tidak bepergian).

Syarah atau penjelasan syarat wajib adalah sebagai berikut:

Syarat wajibnya puasa ada lima.
1). Beragama Islam. Walau pun beberapa jam baru mualaf
2). Tertaklif. Artinya seseorang sudah baligh dan berakal. Ada pengecualian orang-orang yang tidak diwajibkan berpuasa yaitu anak kecil, orang gila, orang yang terserang penyakit epilepsi, dan mabuk. Karena mereka belum tertaklif.
3). Mampu melaksanakan puasa. Maka tidak wajib puasa bagi orang yang tidak mampu melaksanakan puasa, seperti orang yang sudah tua rentah atau orang sakit yang tidak mampu berpuasa. Ibu hamil dan menyusui diberi kelonggaran jika mereka tidak kuat menjalankan puasa. Dan harus mengganti nya di waktu lain selain bulan Romadhon
4). Sehat. Sehingga tidak diwajibkan berpuasa bagi orang sakit. Dalam artian sehat jasmani dan rohani
5). Berdiam diri di rumah. Artinya bagi orang yang sedang melakukan bepergian jauh tidak diwajibkan berpuasa alias oleh boleh berbuka. Pernah dalam suatu riwayat, Rasulullah Muhammad dan para sahabatnya dalam bulan suci Ramadhan melakukan perjalanan melintasi Padang pasir yang sangat panas. Rasulullah melarang para sahabatnya untuk berpuasa, sementara Rasulullah sendiri ternyata tetap berpuasa

Baca Juga: Perbedaan Rukun dan Syarat Puasa Ramadhan

Dalil Sayarat wajib Puasa Ramadhan


Dalil ayat al-Quran yang menjelaskan syarat dan ada beberapa keadaan yang diperbolehkan berbuka puasa atau tidak diwajibkan berpuasa, tapi wajib diqadha pada hari-hari yang lain atau dengan membayar fidyah. Allah berfirman:

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa diantara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggati atau qadha) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin. Tetapi barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka ia lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (SQ. Al-Baqarah: 184)

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkannya al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang salah). Karena itu barang siapa diantara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa yang sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (ia wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur. (SQ. Al-Baqarah: 185)

Nah, barangakali itulah ayarat wajib puasa romadhon berdasarkan kitab aafinah yang dapat kita sajikan pada kesempatan ini, semoga ada manfaatnya, terimkasih


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel